Lima Belas Jenis Kasus Dalam Kehidupan Sehari-hari
:
1.
Membolos
a.
Gambaran lebih rinci :
-
Tidak masuk sekolah tanpa izin
-
Sering keluar pada jam
pelajaran tertentu
-
Tidak masuk kembali setelah
minta izin keluar
-
Minta izin keluar dengan
berpura-pura sakit atau alasan lainnya
b.
Kemungkinan sebab :
-
Belum bisa membayar uang SPP
dan LKS
-
Kurang mendapatkan perhatian
dari guru
-
Merasa dibeda-bedakan oleh guru
-
Dilingkungan sekolah dan di
masyarakat ia salah pergaulan, sering kumpul dengan anak-anak nakal sehingga
terpengaruh oleh teman-temannya
-
Tidak berminat terhadap mata
pelajaran
c.
Kemungkinan akibat :
-
Minat terhadap pelajaran akan
semakin kurang
-
Gagal dalam ujian
-
Tidak naik kelas
-
Kurang menguasai materi
pelajaran
2.
Prestasi belajar rendah
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Nilai rapor banyak merahnya
-
Nilai tugas, ulangan dan ujian
rendah
-
Mendapat peringkat di bawah
rata-rata untuk berbagai mata pelajaran
b.
Kemungkinan sebab :
-
Tingkat kecerdasan di bawah
rata-rata
-
Malas belajar
-
Kurang minat dan perhatian
-
Kekurangan sarana belajar
-
Kurangnya waktu untuk belajar
-
Suasana sosio-emosional di
rumah ataupun di sekolah kurang memungkinkan untuk belajar dengan baik
-
Proses belajar mengajar di
kelas kurang merangsang
3.
Kurang berminat pada bidang
studi tertentu
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Tidak dapat memusatkan
perhatian untuk mempelajari materi-materi yang terkait pada bidang studi
tertentu
-
Berusaha untuk tidak mengikuti
mata pelajaran yang bersangkutan dengan bidang studi tersebut
-
Tidak mengerjakan tugas-tugas
dalam mata pelajaran tersebut
b.
Kemungkinan sebab :
-
Tidak memiliki bakat dalam
bidang tersebut
-
Lingkungan tidak menyokong
untuk pengembangan bidang tersebut
-
Dengan guru kurang menyenangkan
-
Siswa sudah berusaha sekuat
tenaga, tetapi hasilnya belum maksimal
-
Memilih bidang tersebut dari
ikut-ikutan atau dorongan dari orang tua
c.
Kemungkinan akibat :
-
Pindah jurusan
-
Terjadi ketidak sesuaian antara
keinginan orang tua dan pilihan siswa
-
Kegiatan belajar untuk
bidang-bidang studi lain menjadi terganggu
4.
Bentrok dengan guru
a.
Gambaran yang lebih rinci
-
Tidak mengikuti pelajaran
dengan guru tersebut
-
Tidak mau bertemu dengan guru
tersebut
-
Jika bertemu tidak mau menegur
guru tersebut
-
Memakai kata-kata atau bersikap
tidak sopan terhadap guru tersebut
b.
Kemungkinan sebab :
-
Tidak menyukai bidang studi
yang diajarkan oleh guru tersebut
-
Siswa berbuat kesalahan dan
ketika ditegur oleh guru tersebut siswa tidak mau menerima teguran itu
-
Kurang memahami aturan dan
sopan santun yang berlaku di sekolah
-
Aturan dan sopan santun yang
berlaku di lingkungan masyarakat ataupun rumah berbeda dengan di sekolah
c.
Kemungkinan akibat :
-
Dikeluarkan dari sekolah
-
Tidak naik kelas
-
Hubungan dan kegiatan dengan
guru-guru lain menjadi terganggu
-
Memeperoleh nilai “mati” dari
guru yang bersangkutan
5.
Melanggar tata tertib
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Sejumlah tata tertib sekolah
tidak dipatuhi, misalnya baju seragam, kehadiran di sekolah dan penyelesaian
tugas-tugas
-
Pelanggaran tersebut
kelihatanya bukan tanpa disengaja
-
Pelanggaran tersebut dilakukan
berkali-kali
b.
Kemungkina penyebab :
-
Tidak begitu memahami kegunaan
masing-masing aturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah, aturan tersebut
tidak didiskusikan dengan siswa sehingga siswa hanya terpaksa mengikutinya
-
Siswa yang bersangkutan
terbiasa hidup bebas
-
Tindakan yang dilakukan
terhadap pelanggaran terlalu keras sehingga siswa mereaksi secara tidak wajar
-
Ciri khusus perkembangan remaja
yang agak “sukar diatur” tetapi “belum dapat mengatur diri sendiri”
c.
Kemungkinan akibat :
-
Tingkah laku siswa semakin
tidak terkendali
-
Terjadi kerenggangan antara
guru dan murid
-
Suasana sekolah dirasakan
kurang menyenangkan bagi siswa
-
Proses belajar mengajar
terganggu
-
Nilai rendah
-
Tidak naik kelas dan
dikeluarkan dari sekolah
6.
Sering terlambat
a.
Gambaran yang lebih rinci
-
Sering tiba di sekolah setelah
jam pelajaran dimulai
-
Memakai waktu istirahat
melebihi waktu yang ditentukan
-
Sengaja melambat-lambatkan diri
masuk kelas
b.
Kemungkinan penyebab :
-
Anak sering begadang hingga
larut malam
-
Sembari sekolah ia juga bekerja
-
Kondisi jalanan yang macet dan
jarak yang cukup jauh
-
Ganguan kesehatan
-
Tidak menyiapkan pekerjaan
rumah (PR)
-
Tidak menyukai suasana sekolah
-
Terlalu asyik dengan kegiatan
di luar sekolah
c.
Kemungkinan akibat
-
Nilai rendah
-
Tidak naik kelas
-
Hubungan dengan guru terganggu
-
Hubungan dengan teman terganggu
-
Kegiatan di luar sekolah
menjadi tidak terkendali
7.
Pendiam
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Kurang mau berbicara atau
bertegur sapa
-
Kurang akrab dengan teman
ataupun guru
-
Tidak ceria
b.
Kemungkinan penyebab :
-
Berwatak introvert
-
Kurang sehat
-
Mengalami gangguan dengan organ
bicara
-
Malu atau takut dengan orang
lain
-
Merasa tidak perlu atau tidak
ada gunannya berbicara
-
Mengalami kesulitan bahasa
-
Sedang di rundung kesedihan
c.
Kemungkina akibat ;
-
Tidak disukai kawan dan
pergaulan terganggu
-
Kurang mampu mengembangkan
penalaran melalui komunikasi lisan
8.
Berkelahi
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Sering salah paham dengan kawan
-
Ditakuti kawan-kawannya
-
Membentuk “kliek keras” yang
tindakannya merugikan siswa-siswa yang lemah
-
Sering salah paham dengan orang
lain
b.
Kemungkinan sebab :
-
Memiliki hobi berkelahi.
-
Memiliki motif ingin dikenal
dan dipuji oleh orang lain.
-
Anak sering mendapatkan
perlakuan kasar atau semena-mena dari orang tua ataupun dari orang lain.
-
Mau menang sendiri
-
Pengendalian diri kurang
c.
Kemungkinan sebab :
-
Tidak disukai kawan
-
Banyak memiliki musuh
-
Nilai rendah
-
Berurusan dengan polilsi
-
Dikeluarkan dari sekolah
9.
Kesulitan bersosialisasi atau
beradaptasi dengan lingkungan
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Tidak mau menerima pendapat
dari orang lain
-
Sombong atau tinggi hati
-
Suka membanding-bandingkan dan
menjelekkan orang lain
-
Curiga dan kurang percaya pada
orang lain
b.
Kemungkinan sebab :
-
Pola asuh yang dipakai oleh
orang tua, menggunakan pola asuh yang otoriter
-
Anak dilarang bermain dengan
teman-teman sebayanya
-
Anak cenderung memilih untuk
menarik diri dan pendiam
-
Banyak mengalami kekesewaan
dalam berhubungan dengan orang lain
c.
Kemungkinan akibat :
-
Sosialisai kurang berkembang
sehingga kurang mendapat keuntungan dari pergaulannya dengan orang lain
-
Tidak dapat mengambil manfaat dari
lingkungan demi pengembangan dirinya
10. Grogi atau nerves
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Berbicara tersendat-sendat,
gagap
-
Tidak berani bertatap muka dan
berwawancara dengan orang lain
-
Sering tertegun-tegun
-
Salah tingkah
-
Terlalu perasa
-
Tidak pandai mengemukakan
pendapat
b.
Kemungkinan sesab :
-
Anak merasa bahwa ada sesuatu
yang kurang dalam dirinya
-
Anak tidak tahu tentang
bagaimana cara mengontrol dan mengendalikan diri
-
Diperlakukan terlalu keras,
tidak bebas, tertekan
-
Sering ditakuti-takuti
-
Selalu dalam keadaan kekurangan
(misalnya dalam status sosial-ekonomi)
-
Frustasi yang dalam
-
Kurang bergaul
c.
Kemungkinan akibat :
-
Sosialitas kurang berkembang,
sering dirugikan dalam berhubungan dengan orang lain
-
Kemampuan dan bakat yang ada
pada dirinya tidak dapat berkembang secara optimal
11. Terlibat pergaulan bebas dan dimanjakan
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Terlalu bebas, tidak dapat
dikendalikan, bertindak semaunya sendiri
-
Pemboros dan suka berfoya-foya
-
Kurang memahami sopan santun
atau aturan
-
Kurang bertenggang rasa
b.
Kemungkinan sebab :
-
Memiliki kedudukan khusus dalam
keluarga, seperti anak bungsu, anak tunggal, satu-satunya anak laki-laki atau Perempuan
-
Memiliki keistimewaan yang
dibanggakan
c.
Kemungkinan akibat :
-
Terkena HIV/AIDS
-
Pergaulan terlalu bebas,
sehingga menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan
-
Tidak dapat mengatur diri
sendiri, sehingga sukar diharapkan mandiri
-
Pelajaran dapat terlalaikan
dengan akibat nilai jelek, tidak naik kelas, tidak lulus ujian
12. Tidak enak pada orang tua
a.
Gambaran lebih rinci :
-
Orang tua mereaksi terlalu
keras terhadap tingkah laku anaknya yang dianggap menyimpang
-
Anak mereaksi agak negatif
terhadap sikap dan tindakan orang tuanya itu
b.
Kemungkinan sebab :
-
Tingkah laku anak yang
menyimpang itu dianggap orang tua terlalu berat
-
Teguran awal yang cukup lunak
mungkin telah terlebih dahulu dikemukakan oleh orng tua, tetapi anak tidak
menghiraukannya
-
Orang tua terlalu keras
memberikan teguran
-
Anak kurang memahami makna
teguran orang tua dan tindakan menerimanya secara wajar sebagai teguran yang tujuannya
baik
-
Refleksi dari gejolak
perkembangan remaja yang ingin berdiri sendiri tetap[I sebenarnya belum mampu
c.
Kemungkinan akibat :
-
Hubungan antara orang tua
semakin renggang
-
Anak semakin tidak menghormati
orang tua
13. Broken home
a.
Gambaran yang lebih rinci :
-
Merasa males ketika dirumah
karena suasananya tidak nyaman
-
Merasa tidak diperhatikan oleh
orang tua
-
Sering bertengkar dengan orang
tua
b.
Kemungkinan sebab :
-
Kedua orang tua sering cek-cok
-
Dalam keluarga tidak terjadi
komunikasi yang baik antar anggota keluarga
-
Tidak adanya keterbukaan antar
anggota keluarga
-
Masing-masing anggota lebih
mementingkan egonya masing-masing daripada kepentingan bersama
-
Sering dimarahi oleh orang tua
-
Orang tua bercerai
-
Orang tua sering melakukan
tindakan-tindakan menyimpang seperti mabuk-mabukkan berjudi, dan berzina
-
Kurangnya perhatian dan kasih
sayang dari orang tua
c.
Kemungkinan akibat :
-
Anak pergi dari rumah
-
Terlibat pergaulan bebas dan
suka berkelahi
-
Anak berani pada orang tua
14. Susah konsentrasi dalam belajar
a.
Gambaran lebih rinci :
-
Konsentrasi tidak bisa terpusat
pada materi yang dipelajari
-
Pikiran terbayang-bayang oleh
hal-hal lain selain materi yang dipelajari
b.
Kemungkinan sebab :
-
Dilihat dari jenis makanan,
terlihat jelas untuk standar ukuran nilai gizi sangat kurang
-
Ia berasal dari keluarga tidak
mampu
-
Situasi dan kondisi tempat
belajar yang tidak memungkinkan seperti penerangan kurang, sarana dan prasarana
tidak memadai, kondisi ruangan yang pengap, panas dan bising
-
Tidak tahu tentang teknik
belajar yang baik
-
Anak tidak suka terhadap
pelajaran atau guru tertentu
c.
Kemungkinan akibat :
-
Ketika ulangan dan ujian
memperoleh nilai jelek
-
Tidak bisa menguasai materi pelajaran
-
Selalu tertinggal dibandingkan
dengan teman-teman yang lain
15. Pelecehan guru terhadap siswa
a.
Gambaran lebih rinci :
-
Siswa sering membolos pada jam
pelajaran guru tersebut
-
Siswa tidka mau bertemu guru
tersebut
-
Siswa bersikap tidak sopan
terhadap guru tersebut
-
Siswa tidak mau menyapa pada
guru tersebut
b.
Kemungkinan sebab :
-
Guru tersebut sering mengoda
siswa tersebut
-
Guru tersebut sering mengajak
belajar bersama dirumahnya
-
Ketika jam istirahat guru
tersebut sering mentraktir siswa
-
Siswa tersebut diperlakukan
tidak senonoh oleh guru tersebut
c.
Kemungkinan akibat :
-
Hubungan antara siswa dengan
guru tersebut menjadi renggang
-
Guru dikeluarkan dari sekolah
-
Guru dipecat dari jabatannya
sebagai PNS
-
Siswa atau siswi dikeluarkan
dari sekolah
-
Siswa mendapat tekanan
batin (stress)
Dari
ketiga kasus di atas terdapat tiga kasus yang termasuk kasus berat dan
memerlukan penanganan dengan segera, ketiga kasus tersebut yaitu:
1.
Broken home
Kasus ini termasuk
kasus yang cukup berat karena masalah apapun yang terjadi pada diri seseorang
tidak jarang karena terjadi dalam keluarga, di mana ia tumbuh dan berkembang
untuk pertama kalinya, bagaimana lingkungan keluarga dan bagaimana orang tua
mendidik anak-anaknya merupakan hal yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembang
anak.
2.
Terlibat pergaulan bebas dan
dimanjakan
Kasus ini juga termasuk
kasus yang cukup berat karena dapat menimbulkan hal yang sangat fatal.
Pergaulan yang bebas sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak tersebut.
Pergaulan yang salah dapat menyebabkan kerugian buat orang lain terlebih untuk
diri anak itu sendiri. Bagaimana pola asuh orang tua dan cara mendidik anak
juga dapat menjadi salah satu jembatan untuk anak memulai hidup bebas tak
terkontrol semaunya sendiri
3.
Pelecehan guru terhadap siswa
Guru merupakan sosok
pribadi dan sosok yang seharusya di contoh untuk semua muridnya di suatu
sekolah, namun apa yang terjadi ketika seorang guru melecehkan salah satu
muridnya terlebih pelecehan sexsual.
Sudah barang jelas tidak
seharusnya terjadi, seorang guru dapat melakukan hal seperti itu terdapat
berbagai alasan dan penyebab. Bagaimana pola asuh orang tua dan pendidikan
dalam keluarga guru itu pun menjadi salah satu penyebab semua itu dapat
terjadi. Lingkungan tempat ia tinggal pun dapat menjadi salah satu penyebab
seorang guru melakukan hal semacam itu.