HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN
PRIBADI,
SOSIAL
TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS II SMP NEGERI III CAWAS TAHUN
2010/2011
PROPOSAL
Oleh
AMIR AGUS PRIONO
NIM 09144200003
PROGRAM STUDI BIMBINGAN
DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI
YOGYAKARTA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : AMIR AGUS PRIONO
NIM : 09144200003
Program
Studi : Bimbingan dan
Konseling
Judul Penelitian : Hubungan
Antara Bimbingan Pribadi,
Sosial
Terhadap Pembentukan
Kepribadian
Siswa Kelas
II SMP Negeri III Cawas
Yogyakarta,
30 Desember 2011
Menyetujui
Dosen Pembimbing Penulis
Dra. Ika Ernawati, M.Pd AMIR AGUS P
NIP
195703101985032001 NPM.09144200003
Mengetahui
Dekan FKIP Ketua
Prodi Bimbingan Konseling
Dra. Hj.
Nur Wahyumiani, MA Drs.
Sarjiman
NIP 195703101985032001 NIS
942100014
PROPOSAL
PENELITIAN
A.
JUDUL
HUBUNGAN
ANTARA
BIMBINGAN PRIBADI, SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS
II SMP NEGERI III CAWAS TAHUN AJARAN 2010/2011
B.
Latar
Belakang Masalah
Era
globalisasi telah mendorong manusia untuk terus berpikir dan meningkatkan
kemampuan baik dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kemampuan dan
ilmu pengetahuan yang semakin maju mengakibatkan perkembangan dan pertumbuhan yang
sangat pesat khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
terbukti dengan adanya teknologi-teknologi yang semakin canggih yang diciptakan
oleh manusia misalnya komputer dan jaringan internet. Kemajuan ini mampu
memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia.
Namun
selain memberikan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Adapun dampak
negatif yang ditimbulkan adanya
globalisasi diantaranya adalah
keresahan hidup dikalangan masyarakat, yang semakin
meningkat karena banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustrasi, adanya
kecenderungan pelanggaran disiplin, kolusi dan korupsi yang sulit diterapkannya
ukuran baik-jahat dan benar-salah secara lugas, adanya ambisi kelompok yang
dapat menimbulkan konflik, tidak saja konflik psikis tetapi juga konflik fisik,
dan pelarian dari masalah melalui jalan pintas, yang bersifat sementara dan
adiktif seperti penggunaan narkoba, minum-minuman keras dan yang paling parah
adalah terjadinya krisis moral dan kepribadian.
Hal ini dikarenakan, era globalisasi
menyebabkan dengan mudahnya kebudayaan asing masuk ke Indonesia. Kebudayaan
asing tersebut tidak semuanya selaras dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Kebudayaan asing yang selaras dengan kepribadian bangsa Indonesia dapat
memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia. Dan sebaliknya, kebudayaan
asing yang tidak selaras dengan kepribadian bangsa Indonesia mampu mempengaruhi
bahkan menghilangkan kepribadian
asli masyarakat Indonesia
yang berperikemanusiaan yang adil dan beradap.
Dan
sudah bukan hal yang aneh lagi bisa dilihat bahwa masyarakat Indonesia khususnya
anak-anak usia pubertas dan remaja, banyak yang mencontoh kebudayaan-kebudayaan
asing yang berasal dari luar negeri.
Mereka dengan mudahnya menerima kebudayaan-kebudayaan tersebut tanpa
menyaringnya terlebih dahulu. Ini menjadi
tantangan dan mampu menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat Indonesia.
Masalah kepribadian, memanglah sangat urgen justru didalam
masa pembangunan manusia seutuhnya didalam rangka nation and character
building, yang mengarah kepada pembentukkan persatuan bangsa, yang secara
mutlak perlu diusahakan dan dijaga, sesuai dengan arti dan maksud dari pada
pancasila.
Adapun yang termasuk masalah
kepribadian adalah cara berpakaian
yang tidak sopan, gaya berbicara, banyak orang yang melakukan bunuh diri, perampokkan,
minum-minuman keras, memakai narkoba, banyak terjadi kasus mutilasi
dan gaya hidup yang sudah tidak sejalan
dengan aturan yang berlaku.
Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “HUBUNGAN
ANTARA BIMBINGAN
PRIBADI, SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS
II SMP NEGERI III CAWAS TAHUN AJARAN 20100/2011”
C.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Era
globalisasi telah membawa dampak negatif khususnya bagi kepribadian masyarakat Indonesia.
2. Terlalu
bebasnya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan rusaknya
kepribadian generasi penerus bangsa Indonesia.
3. Era globalisasi telah mempengaruhi hubungan sosial
didalam masyarakat.
4. Belum terwujudnya masyarakat yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradap yang sesuai dengan makna dalam pancasila.
5. Upaya dalam membentuk kepribadian masyarakat belum
berjalan secara maksimal.
D.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
uraian dalam identifikasi masalah di atas, peneliti akan membatasi ruang
lingkup penelitian agar hasil penelitian yang
dicapai nantinya benar-benar valid dan reliabel. Peneliti
akan membahas tentang Hubungan Antar
Bimbingan Pribadi, Sosial
Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa
Kelas II SMP Negeri III Cawas Tahun Ajaran 2010/2011.
E.
Perumusan
Masalah
Sesuai
dengan judul penelitian, uraian dalam latar belakang, identifikasi masalah, dan dalam pembatasan
masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara bimbingan pribadi terhadap pembentukan kepribadian
siswa?
2. Adakah hubungan antara bimbingan sosial terhadap pembentukan
kepribadian siswa?
3. Faktor-faktor apakah yang menentukan
keberhasilan pembentukan kepribadian siswa?
F.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui
hubungan antara bimbingan
pribadi, sosial terhadap
pembentukan kepribadian siswa.
2. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian siswa.
3. Mengetahui langkah apa yang tepat digunakan untuk
membentuk kpribadian siswa.
G.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
Penulis
Penelitian ini
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan wawasan bagi penulis khususnya
dalam bidang bimbingan pribadi, sosial
terhadap pembentukan kepribadian siswa.
2. Bagi
Akademis
Hasil penelitian ini
diharapkan mampu meningkatkan minat dan semangat peneliti lain untuk melakukan
penelitian dengan variabel yang lain.
H.
Kajian
Teori
1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan
pribadi-sosial merupakan suatu proses pemberian bimbingan kepada individu atau kelompok guna untuk
memecahkan masalah pribadi-sosial.
2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial diarahkan untuk memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dalam dirinya. Adapun yang terkait dengan aspek pribadi-sosial
individu adalah sebagai berikut :
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat
kerja, maupu masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain,
dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang
bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif
dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik
fisik maupun psikis.
e. Memiliki kemampuan malakukan pilihan secara sehat.
f. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau
menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
g. Memiliki rasa tanggung jawab, yang dieujudkan dalam
bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
h. Memiliki kemampuan berinteraksi social, yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi
dengan sesama manusia.
i.
Memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik yang bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain.
j.
Memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
3. Pengertian Pembentukkan
4. Pengertian Kepribadian
Kata
kepribadian berasal dari kata Personality
(bahasa Inggris) yang berasal dari Persona (bahasa Latin) yang berarti
kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain
panggung, yang dimaksudnya untuk menggambarakan perilaku, watak atau
kepribadian seseorang. Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang
kompleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah laku yang unik. (Sujanto
Agus, Lubis Halem, Hadi Taufik, Psikologi Kepribadian : 2009, hal. 10).
Menurut
G.W.Allport kepribadian adalah suatu organisasi psichophysis yang dinamis dari
pada seseorang yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Menururut
May kepribadian adalah personality is a social stimulus value, artinya personality
itu merupakan perangsang bagi orang lain.
Dari beberapa
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian adalah suatu
organisasi psikis yang dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan
yang menjadi ciri khas bagi seseorang.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian manusia
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
a. Faktor
pembawaan
Faktor pembawaan ialah
segala sesuatu yang telah dibawa oleh anak-anak sejak lahir, baik yang bersifat
kejiwaan ataupun yang bersifat ketubuhan. Yang termasuk kedalam faktor bawaan
adalah fikiran, perasaan, kemauan, fantasi, ingatan, panjang pendeknya leher,
besar kecilnya tengkorak, susunan urat saraf, otot-otot susunan, dan keadaan
tulang-tulang.
b. Faktor
lingkungan
Faktor lingkungan ialah segala sesuatu yang ada diluar
manusia, baik yang hidup atau yang mati. Yang termasuk kedalam faktor
lingkungan adalah tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, batu-batu, gunung, angin,
musim, keadaan udara, buku-buku, curah hujan, jenis makanan pokok, pekerjaan,
hasil kebudayaan.
3. Kerangka
Berpikir
Berdasarkan uraian
di atas maka bagi seseorang yang sering mendapatkan bimbingan
pribadi-sosial dan ia memahaminya hal ini sangat mempengaruhi
kepribadian siswa.
I. 
Perumusan
Hipotesis


Hipotesis
adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian
yang memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut. (Kountur Ronny.
2007 : 90)
Hipotesis
nul adalah pernyataan yang menunjukkan tidak ada perubahan. (Kountur Ronny.
2007 : 90)
Hipotesis
alternatif adalah pernyataan dari apa yang diharapkan akan terjadi dan bukan
dari apa yang diharapkan tidak akan terjadi. (Kountur Ronny. 2007 : 90)
Jadi hipotesis merupakan dugaan
sementara yang dapat ditarik dari suatu obyek yang akan diteliti dan memerlukan
kebenaran pembuktian tahap selanjutnya. Adapun yang menjadi hipotesis dari
penelitian ini adalah :
1. Bimbingan
sosial memiliki peran dalam pembentukn kepribadian siswa kelas II SMP Negeri
III Cawas.
2. Terdapat
langkah-langkah tertentu dalam membentuk kepribadian siswa.
3. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian siswa.
J.
METODE
PENELITIAN
1. Subyek
Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan
menyeluruh dari suatu obyek yang
merupakan perhatian penelitian. (Kountur Ronny. 2007 : 145)
Dari pendapat tersebut dapat ditarik
pernyataan bahwa populasi adalah semua individu dalam suatu tempat yang dijadikan
sebagai subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP
Negeri III Cawas tahun ajaran 2010/1011.
b.
Sampel
Sampel
adalah bagian dari populasi. (Kountur Ronny. 2007 : 90)
Menurut ircham Machfoedz, Endah
Marianingsih, Margono, dan Heni Puji Wahyuningsih sampel adalah sebagian dari
populasi yang merupakan wakil dari populasi itu. (Esti Widiayati. 2010 : 15)
Dari kedua pendapat tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadilan wakil
dalam penelitian.
Cara
pengambilan sampel menggunakan sistem cluster random sampling. Sistem random c.
Sampel dalam penelitian ini adalah
Semua siswa kelas II SMP Negeri III Cawas tahun ajaran 2010/2011.
2. Pengumpulan data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan :
Data
primer adalah data yang dikumpulkan penelitian langsung dari sumber utamanya.
Sedangkan cara yang dipakai untuk mendapatkan data menggunakan instrumen berupa
:
a. Angket
Angket
adalah pertanyan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. (Ronny
Kountur. 2007 : 189)
Angket
adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. (Burhan Bungin. 2006 : 123)
Berdasarkan
dua pendapat ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa angket adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dan kemudian hasilnya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Analisis data
Sehubungan
dengan data yang diperoleh dalam penelitian berupa data kuatitattif, maka
teknis analisis yang digunakan adalah teknik analisis statistik.
Guna
mengetahui hubungan antara bimbingan pribadi, sosial terhadap pembentukan
kepribadian siswa, maka digunakan metode analisis korelasi product moment
dengan rumus :
rxy = 

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara
variable x dan y
N :
Jumlah responden
∑XY :
Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
∑X2 : Jumlah x kuadrat
∑Y2 : Jumlah y kuadrat
∑X : Jumlah x (jumlah skor item)
∑Y : Jumlah y (jumlah skor total)
K.
Sistematika Isi Skripsi
Sistematika
penelitian tentang peran bimbingan social terhadap pembentukan kepribadian
siswa kelas II SMP N III Cawas tahun ajaran 2010/2011, disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN
TEORITIK DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Bimbingan Pribadi, Sosial
2. Tujuan Bimbingan Pribadi, Sosial
3. Pengertian Pembentukan
4. Pengertian Kepribadian
5. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
B. Kerangka Berpikir
C. Pengajuan Hipotesis
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
C. Variabel Penelitian
D. Populasi Dan Sampel Penelitian
E. Metode Pengumpulan Data
F. Instrumen Penelitian
G. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
H. Teknis Analisis Data
BAB IV LAPORAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN,
IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. IMPLIKASI
C. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
Kountur Ronny.
2007. Metode Penelitian. Jakarta : Buana Printing
Surya, H.M.
2001. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Universitas Terbuka
Sujanto Agus,
Lubis Halem, Hadi Taufik. 2009. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara
Yusuf Syamsul,
Nurihsan Juntika. 2005. Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung Barat :
Rosdakarya
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
Penelitian
ini dilakukan didaerah Walikukun, Cawas, Klaten, Jawa Tengah.
lihat juga :