BAB
1
PENDAHULUAN
A.
JUDUL
Hubungan antara Pemahaman Tingkah Laku dengan
Bimbingan dan Konseling.
B.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Manusia adalah makhluk yang paling
sempurna yang di ciptakan Alloh SWT dari padda makhluk yang lain. Manusia
mempunyai bahasa yang mampu untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran
untuk di sampaikan pada orang lain sehingga manusia dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan manusia lainnya.
Dalam berhubungan dengan orang lain maka
akan timbul adanya tingkah laku yang berbeda-beda antara satu orang dengan
orang lainnya. Perbedaan tingkah laku atau perilaku ini, terjadi karena
pembentukan tingkah laku yang berbeda-beda. Adanya banyak factor penentu
tingkah laku yang akan membentuk kepribadian seseorang seperti adanya factor dari keturunan maupun dari
factor luar seperti lingkungan masyarakat, lingkungan budaya, teman bermain dan
sebagainya.
Sebagai seorang konselor perlu
adanya pengetahuan tentang perbedaan individu, dan perbedaan tingkah laku agar
dapat memberikan layanan bantuan secara optimal karena pemahaman tingkah laku
menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan, karena pemahaman tingkah
laku menjadi modal utama dalam upaya pemberian bantuan.
Bimbingan konseling adalah salah
satu komponen yang penting dalam proses pendidikan, maka seorang konselor harus
mampu menggunakan pendekatan yang tepat agar dapat mengarahkan anak pada
perubahan tingkah laku yang positif.
C.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan dari uraian
di atas, maka dapat di identivikasikan masalah sebagai berikuut:
1.
Sejauh mana konselor
harus memahami perbedaan individu dalam tingkah laku anak?
2.
Apakah faktor-faktor
yang mengakibatkan pembentukan tingkah laku seseorang?
3.
Bagaimana upaya agar
seorang konselor dapat memahami pemahaman tingkah laku individu?
D.
BATASAN
MASALAH
Batasan dalam penulisan ini hanya pada lingkup judul
yaitu, Hubungan antara Pemahaman
Tingkah Laku dengan Bimbingan dan Konseling.
E.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah ada pengaruh
yang positif antara pemahaman tingkah laku pada pembimbing atau kokselor?
2.
Apakah ada pengaruh
yang positif antara pemahaman tingkah laku dengan pemberian bimbingan terhadap
tingkah laku anak?
3.
Apakah ada pengaruh
positif secara bersama-sama antara layanan bimbingan konseling terhadap
perubahan tingkah laku anak
F.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Untuk mengetahui arah
pengaruh antara konselor dengan pemahaman individu.
2.
Untuk mengetahui arah
pengaruh konselor dalam pemberian layanan pada individu.
3.
Untuk mengetahui arah
pengaruh pemberian layanan bimbingan konseling terhadap perubahan tingkah laku
anak.
G.
MANFAAT PENULISAN
1.
Bagi siswa, dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pemahaman
tingkah laku.
2.
Bagi guru untuk dapat meningkatkan layanan BK terhadap siswa.
3.
Bagi para pembimbing dapat meningkatkan pelaksanaan layanan BK yang optimal.
BAB
II
LANDASAN
TEORITIK DAN HIPOTESIS
A. PENGERTIAN BIMBINGAN
DAN KONSELING DAN PEMAHAMAN TINGKAH
LAKU.
1. Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan
dan konseling merupakan terjemahan dari ‘guidance’
dan ‘counseling’ dalam bahasa
inggris. Shertzer dan Stone (1971: 40) mengartikan bimbingan sebagai “process of helping an individual to
understabd himselfand his world (
proses pemberian bantuan kepada inividu agar mampu memahami diri dan
lingkungannya).
ASCA ( American school counselor
association) mengemukakan bahwa: konseling adalah hubungan tatap muka yang
bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari
konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya
untuk membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya.
Ø Tujuan
Bimbingan dan Konseling
1. Agar individu dapat merencanakan
kegiatan penyelesaian studi perkembangan karir, dankehidupannya di masa yang
akan dating.
1.
Mengembangkan seluruh
potensi dan kekuatan yang di miliki seoptimal mungkin.
2.
Menyesuaikan diri
dengan lingkungan pendiikan,masyarakat serta lingkungan kerjanya.
3.
Mengatasi segala
kesulitan studi,pendidikan,masyarakat maupun kerja.
Ø Ragam
Bimbingan Menurut Masalah
a.
Bimbingan akademik
Yaitu
bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah akademik’
b.
Bimbingan
Sosial-Pribadi
Yaitu
bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah social-pribadi ( masalah hubungan dengan
teman,dosen,staf,penyesuaian diri dengan lingkungan).
c.
Bimbingan karir
Yaitu
bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah karir ( pem
Ahaman
tentang jabatan dan tugas-tugas kerja,pemahaman kemampuan diri,pengembangan
karir).
d.
Bimbingan keluarga.
Yaitu bimbingan yang di arahkan untuk membantu para
individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah keluarga agar terjalin
harmonis, menyesuaikan diri dengan norma keluarga,
2. Pengertian Tingkah Laku
Segala pekerjaan, baik itu kerjanya
jasmani maupun kerjanya rohani, kita kenal dengan istilah tingkah laku. Karena
setiap tingkah laku mempunyai banyak sifat, maka setiap tingkah laku disebut
dengan banyak macam sebutan, sesuai dengan sifat yang diketahui oleh
penyebutnya
Ø
Arti penting tingkah laku
Usaha-usaha untuk menyusun teori maupun
konsep yang utuh dalam rangka menjelaskan konsep yang utuh dalam rangka
menjeelaskan perilaku manusia sudah sejak lama di lakukan orang.
Meskipun berbagai usaha untuk menyusun
teori maupun konsep tersebut sudah secara terus-menerus dilakukan, akan tetapi
teka-teki tentang tingkah laku manusia belum sepenuhnya terjawab. Salah satu
alasan utamanya adalah bertolak dari sifat maupun keadaan manusia yang bersifat
komplek dan unik. Dikatakan komplek karena kehidupan manusia melibatkan
berbagai aspek antara lain aspek kognitif,afektif,pskomotor, dan social yang
saling berinteraksi dan bersifat dinamis. Manfaat pemahaman tingkah laku bagi profesi bimbingan dan konseling
1)
Kemudahan untuk
mengenal sifat-sifat dari individu yang di beri bimbingan dan konseling
sehingga pelayanan profesi dapat dengan mudah diberikan.
2)
Pemahaman yang utuh dan
menyeluruh terhadap tingkah laku masing-masing anak didik yang di beri
bimbingan dan konseling di sekolah sehingga petugas bimbingan konseling dapat
memberikan pembinaan yang lebih jauh terhadap hobi, bakat, dan kegemaran anak
didik.
3)
Pengenalan anak didik
di bombing secara mendalam sehingga pada akhirnya dapat mencegah timbulnya
frustasi pada anak sehingga pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan
lancar.
4)
Di peroleh gambaran
yang utuh terhadap pribadi anak sehingga guru pembimbing dapat dengan tepat
memperlakukan dan menolong anak didik untuk mencapai kedewasaan dan tanggung
jawabnya sendiri dengan baik.
5)
Guru pembimbing dapat
menghindari timbulnya adanya konflik dengan anak didik yang dapat menghilangkan
kewibawaan guru pembimbing di mata anak didiknya.
Ø
Faktor penentu kepribadian manusia
Hurlock (1990 : 237) mengemukakan
beberapa penentu kepribadian yang mempunyai pengaruh yang terbesar pada inti
pola kepribadian yaitu:
a)
Konsep diri
Merupakan penilaian seseorang terhadap
dirinya sendiri. Konsep ini di bagi dua yaitu konsep diri sebenarnya dan konsep
diri ideal. Konsep diri sebenarnya merupakan konsep seseorang tentang dirinya
yang sebagian besar ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain
serta persepsinya tentang penilaian orang lain tentang dirinya. Sedangkan
konsep ideal merupakan gambaran seseorang mengenai penampilan dan kepribadian
yang didambakannya.
b)
Sifat
Sifat-sifat adalah kualitas perilaku atau
pola penyesuaian spesifik misalnya reaksi terhadap frustasi, cara menghadapi
masalah, perilaku agresif dan defensif, dan perilaku terbuka atau tertutup di
hadapan orang lain.
Horlock ( 1990 : 248-257 ) mengemukakan
penentu-penentu kepribadian yang berpengaruh terhadap inti pola kepribadian ada
beberapa hal yaitu:
§ Pengalaman
awal
§ Pengaruh
budaya
§ Ciri-ciri
fisik
§ Kondisu
fisik
§ Keberhasilan
dan kegagalan
§ Penerimaan
social
§ Pengaruh
keluarga
§ Tingkat
penyesuaian
B. KERANGKA BERFIKIR
a)
Pengaruh antara
pemahaman tingkah laku dengan pemberian layanan bimbingan konseling.
b)
Pengaruh pemberian
layanan bimbingan konseling terhadap tingkah laku anak.
c)
Pengaruh antara layanan dan pemberian bimbingan secara
bersama-sama terhadap perubahan tingkah laku anak.
C. PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka teoritik dan kerangka
pikir yang telah di uraikan di depan,maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
a)
Ada
pengaruh positif dan signifikan bimbingan konseling dengan pemahaman tingkah
laku pada anak.
b)
Ada
pengaruh yang positif antara pemberian layanan bimbingan konseling dengan
pemahaman tingkah laku anak.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bimbingan konseling merupakan suatu
proses pemberian bantuan yang di berikan oleh seseorang yang berwenang kepada
individu atau kelompok individu yang mengalami masalah agar mendapatkan
kebahagiaan dalam hidupnya (dalam lingkungan sosialnya).
Bimbingan konseling adalah salah
satu komponen yang penting dalam proses pendidikan. Seorang konselor harus
mempunnyai kompetensi-kompetensi baik dalam teori maupun praktik. Salah satu
kompetensi yang harus di miliki oleh seorang konselor yaitu mengerti pemahaman
tingkah laku.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan
seorang pembimbing atau seorang konselor dalam memahami pemahaman tingkah laku
karena dengan seorang konselor memahami pemahaman individu maka pembimbingan
akan mudah memahami sifat-sifat anak yang akan di beri bimbingan, dapat
memperoleh pemahaman yang utuh pada pribadi anak sehingga seorang pembimbing
dapat dengan tepat memperlakukan dan menolong anak didiknya mencapai kedewasaan
dan tanggung jawabnya sendiri dengan baik.
Seorang konselor dalam pemberian
layanan kepada anak didik atau klien dengan memahami tingkah laku maka ada
pengaruh yang positif antara pemberian layanan bimbingan konseling yaitu tepat
dalam memberikan layanan dan penanganan pada klien sehingga klien mampu
mengarahkan perubahan dan mengembangkan pada anak didik tentang tingkah laku
yang positif.
B.
SARAN
Hendaknya seorang konselor harus
mengetahui sifat-sifat klien yang di hadapi untuk mempermudah proses konseling
dan konselor senantiasa mengubah tingkah laku anak ke hal yang benar dan mengembangkan
pada hal yang positif, dan Pentingnya konselor memahami arti penting dari
pemahaman tingkah laku anak didik atau klien untuk kepentingan layanan
bimbingan.
DAFTAR
PUSTAKA
Farozin, Muh dan Fathiyah, K.N.
2004. Pemahaman tingkah laku. Jakarta :PT Rineka Cipta.
Yusuf, S. dan Nurihsan, A.J. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.