kasih ibu kepada anaknya tak bisa dinilai dengan apapun juga

Untuk kita renungkan :
kasih ibu kepada anaknya tak bisa dinilai dengan apapun juga, Diantara kita mungkin banyak yang tidak sabar saat menghadapi orang tua yang sudah lanjut dan renta dimakan usia. Padahal pengorbanan mereka untuk mengasuh dan merawat kita sejak masih bayi hingga dewasa, bahkan bisa menjadi orang sukses tiada terkira. Tak dapat dinilai dengan apapun jua. Kesabaran mereka dalam menghadapi perilaku anak yang terkadang nakal dan bengal pun tak perlu diragukan lagi.

Kasih sayang orang tua tulus untuk anak-anaknya. Apa pun mereka lakukan demi kebaikan kita di masa mendatang. Khususnya ibu, ia rela membawa beban berat di perutnya saat masih mengandung kemudian mempertaruhkan nyawa saat melahirkan. Ia rela terbangun dari tidur lelapnya hanya karena mengganti popok yang basah karena kita ngompol. Ia pun mau tidak tidur karena tangisan kita yang lapar lalu memberikan ASI-nya. Dan ketika kita sakit, ibu juga yang begadang hingga semalaman karena harus menunggui anaknya tanpa menghiraukan letih dan lelah.

Lalu, saat ibunda berada di usia senja dengan tubuh renta dan lemah, mengapa kita menjadi tidak sabar melayaninya sebagaimana yang pernah mereka lakukan dulu kepada kita? Bahkan terkadang kata-kata tak sedap dan bentakan pun muncul dari mulut kita karena kerewelan orang tua.


Jangan lupakan peran ibu terhadap kita. Karena ibu menyayangi dan mengasihi kita jauh dari pamrih apapun jua. Biarpun sudah tua renta dan pikun, tidak sepantasnya kita memisahkan beliau dari sisi kehidupan kita. Apalagi sekedar dititipkan di panti jompo karena kita tidak ingin repot dan hanya untuk menghindari kerewelannya.

Kasih ibu tulus tak terhingga yang tiada berharap balasan dari anak-anaknya. Maka sayangilah ibumu khususnya dan orang tuamu pada umumnya.

Selagi mereka masih ada, kesempatan berbakti dan membalas kebaikan orang tua masih sangat terbuka. Kita akan merasa menyesal dan pasti sangat kehilangan tatkala mereka sudah pergi selamanya dan tidak lagi berada di tengah-tengah kehidupan kita

Lihat Videonya Disini




Puisi Untuk Ibu | Karya Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….
Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..