Kepribadian Seseorang Berdasarkan Bentuk Dahi

Dahi konon menunjukkan kecerdikan, budi pekerti, dan intelektual seseorang. Ingat Pak Habibie yang dahinya lebar? Beliau seorang profesor, pintarnya bukan main. Apakah dahi lebar selalu menunjukkan kepintaran, silakan simak saja uraian berikut.





a. Lebar, licin, tinggi, sempit, rendah:

  • Lebar: pandai, praktis, idealisme tinggi, kaya gagasan
  • Lebar, tinggi: toleran, bisa menerima masukan orang lain
  • Lebar, dalam, bulat mulus: kreatif, artistik
  • Lebar, dalam, bulat, licin: memiliki kemampuan, ingatan baik, berinisiatif, logis, cerdas, mudah menyerap ilmu
  • Sangat lebar, dalam, licin, bersih: intelek, aktif, gesit, minat besar dalam aktivitas seksual
  • Licin (+ dagu runcing dan sempit): pandai mencari gagasan, tetapi kurang pandai menerapkannya
  • Licin, tanpa garis atau alur: kehidupan lancar, hampir tidak pernah menghadapi masalah
  • Licin, melandai tajam dari garis rambut ke ketinggian alis mata: sifat spontan, sulit berkonsentrasi
  • Sangat licin: optimis
  • Sempit: sulit mendapatkan maksud dan tujuan, banyak rintangan dan kendala
  • Tinggi, sempit: selalu ingin tahu, selalu berpikir analitis/logis
  • Tinggi, dalam, bulat: idealisme tinggi, pertemanan yang kuat
  • Tinggi, licin, lebar, dalam, bebas cela: sangat cerdas, IQ tinggi
  • Rendah: praktis, to the point
  • Rendah, garis rambut rendah: banyak rintangan dalam kesuksesan karir
  • Datar: pragmatis, konsentrasi tinggi
  • Terlalu besar: pemimpi, perlu kerja keras untuk merealisasikan gagasan
  • Tertekan ke dalam (dahi terbang): tidak sabaran, spontan, prospek bagus dalam bisnis, pekerja keras, hati-hati, (+ alis mata tebal): mudah marah, ambisisus, spontan
  • Lancip: intelegensi tinggi, keberuntungan yang bagus

b. Zona:

  • Zona atas (antara garis rambut hingga alis) melebar di sepanjang garis rambut: mempunyai kemampuan berkata-kata, bakat menulis
  • Zona atas lebih panjang daripada salah satu daerah lain di kepala: introver, sulit mengembangkan hubungan pribadi yang akrab
  • Seperti bayi (menonjol di zona atas): cenderung mengintelektualkan situasi, kondisi, dan peristiwa sederhana sehingga melumpuhkan proses pengambilan keputusan mereka, menyumbat kemampuan mereka berpikir secara logik dan nalar, tidak matang, serta suka ngambek
  • Lebih panjang dari zona tengah: ketidakmampuan mengambil keputusan yang menahun dan sifat mengalah