13 Tanda Kalau Sahabatmu Akan Jadi Kekasihmu!

“Kamu bisa nggak sadar, ketika dia diam-diam menyelinap di hatimu sebagai orang yang paling kamu cintai dalam hidup.”

Ada yang bilang bahwa cewek dan cowok tidak akan bisa bersahabat hingga erat dan dekat karena keduanya pasti akan saling jatuh cinta. Well, pemikiran tersebut memang masuk akal karena perasaan manusia sangatlah dinamis, bisa berubah seiring berjalannya waktu. Kali ini Indonesian Times mau membantu kamu, yang mungkin memiliki sahabat lawan jenis, untuk mendeteksi gejala bahwa sahabatmu itu akan jadi kekasihmu.

1. Kalian berdua merasa nyaman bersama

Kadang tidak perlu kata-kata, tapi dalam keheningan pun kamu bisa merasa nyaman menghabiskan waktu bersamanya. Asal dia di sebelahmu, asal dia menemanimu seharian, dalam diam pun kamu bisa merasa senang.




2. Tidak mempermasalahkan sebuah keabsenan

Alasannya? Karena kamu sudah tahu jadwal harian sahabatmu itu, jadi kamu super mengerti dan bisa menolerir. Hal yang sama juga dilakukan oleh si dia ke kamu. Kalau salah satu di antara kalian absen, yang bingung mungkin malah orang lain. “Lho, kok kamu sendirian, Tan? Nggak bareng sama Amin?”



3. Tapi di sisi lain, kamu nggak bisa membohongi dirimu sendiri bahwa kamu ngerasa ada yang kurang kalau dia nggak ada.

Seakan-akan separuh badan masih ketinggalan di rumah kalo dia nggak ada di sana, melengkapi kalimat maupun candaan yang baru kamu lontarkan.







4. Kadang, dengan saling pandang saja kalian tahu apa yang ada di kepala masing-masing

Ini akibat kalian terlalu lama bergaul dan tahu kebiasaan masing-masing, bahkan tahu apa yang akan dipikirkan oleh satu sama lain.







5. Secara otomatis, kalian pasti akan memperhatikan satu sama lain

Bentuknya pun beragam, mulai dari hal kecil saat sahabatmu sakit, kamu langsung otomatis membelikan obat. Atau mungkin ketika dirinya kedinginan, kamu pasti akan langsung menawarkan jaketmu. Atau mungkin ketika sahabatmu suka banget tape Jember dan ketika kamu pergi ke Jember, yang ada di pikiranmu pertama kali adalah, “Aku harus beliin dia tape Jember nih!”


6. Orang tua kalian sudah hafal kebiasaan masing-masing

Pas kamu mau pergi, kadang Ibumu bisa memanggilmu dan menyuruhmu membawa sebungkus nagasari kesukaan sahabatmu itu. “Kasih ke Amin tuh, dia kan suka banget sama nagasari.” Orang tuamu juga nggak bakal khawatir kalau kamu pergi keluar sampe malem sama sahabatmu itu (terutama untuk orang tua si cewek) karena mereka tahu ada cowok yang bakalan jagain putrinya.


7. Malam minggu kalian mungkin nggak selalu menyenangkan, tapi selalu ada hal seru yang bisa jadi ceritamu dan dia

Mungkin si dia sukanya rafting atau olahraga seru, yang satunya suka santai baca buku di kafe. Tapi kalian berdua tetap melakukan hal itu bersama karena sudah saling mengerti. Yang satu mau nemenin rafting walaupun sejujurnya sahabatmu itu takut banget rafting. Yang satunya lagi bisa aja bosan setengah mati gara-gara cuma duduk di kafe menghadap ribuan kata-kata. Tapi kalian berdua tetap menemukan sebuah kesenangan karena melakukan semuanya bersama-sama.

8. Sahabatmu ingat betul setiap detail hal-hal yang kamu suka atau benci dan kebiasaanmu

Namanya sahabat, kamu pasti hafal kebiasaanya dia dong? Mulai hal tersimpel hingga yang paling kompleks. Hubungan kalian jadi semakin dalam karena kalian berdua secara tidak sadar melakukan apa yang dilakukan oleh sepasang kekasih.





9. Semakin banyak orang yang berpendapat kalau kalian cocok sebagai pasangan kekasih

Jangan kaget kalau banyak orang yang bertanya-tanya dan bahkan langsung nanya ke kamu, “Kalian kok  nggak pacaran aja sih? So sweet banget lho kalian berdua itu.” Mungkin kalian yang ditanya gitu cuma senyam senyum, bisa saja senang dan sedang memikirkan hal tersebut. Kemungkinan kedua, senyum dan berkata dalam hati, “Iya, dalam waktu dekat mungkin aku bakalan jadiin dia pacarku.”


10. Kalian nggak sadar kalau cinta itu datang tiba-tiba

Seperti orang yang mengendap-endap masuk dan tiba-tiba memberimu kejutan, seperti itulah orang yang jatuh cinta sama sahabatnya. Didn’t see that one coming though.






11. Ketika kalian berdua sadar bahwa seharusnya kalian jadi kekasih, kadang ada awkward moment tercipta

Mungkin kalian berdua kini sudah sadar, seharusnya status kalian sudah ‘meningkat’ menjadi sepasang kekasih. Tapi entah kenapa kalian masih nyaman di posisi sahabat, ada ketakutan dan juga ada rasa gelisah, apa memang benar kalian patut jadi kekasih. Biasanya kalau bingung langsung chat atau telepon tanya sahabat. Ini masalahnya subjek yang dibingungkan adalah sahabatnya itu sendiri.


12. Atau kalian akhirnya meneruskan apa yang telah kalian lakukan, sampai akhirnya memegang gelar HTS (Hubungan Tanpa Status)

Eits tunggu dulu! Nggak semua hubungan perlu diresmikan lho pakai acara tembak menembak. Asalkan keduanya saling memahami ‘kode’ dan mengerti bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Kalian mungkin lebih memilih hubungan kalian bisa mengalir begitu saja dan camkan ya, hal tersebut nggak salah kok. Cuma memang biasanya hal ini tergantung kesepakatan dua belah pihak.


13. Selama membaca 12 hal di atas ada satu nama sahabat lawan jenismu yang terus muncul

Yep! Ada baiknya kamu memikirkan lebih lanjut, apakah kamu akan melanjutkan hubunganmu menjadi sepasang kekasih atau kamu ingin tetap merasa nyaman bersama sahabatmu? Ingat, orang yang dewasa adalah orang yang berani berkomitmen.

Kalau kalian berdua sudah berpikir matang-matang dan merasa kalian berdua memang tepat sebagai sepasang kekasih, then go for it! Memberikan kebebasan pada waktu yang berjalan bukan berarti kamu menggantung terus lho. Kalau kalian berdua sudah nyaman satu sama lain dan memang merasa kalian ditakdirkan Tuhan untuk menua bersama, ya jalani saja.