CONTOH SKRIPSI : PENGARUH EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG MASALAH 

Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah sering dijumpai masalah yang berkenaan dengan pelaksanaan program pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak. Terkadang siswa kurang berminat dalam bidang studi Aqidah Akhlak sehingga mereka tampak kurang mampu menerapkan perolehan dari hasil belajarnya, baik berupa pengetahuan maupun sikap kedalam situasi yang berbeda, hal ini dapat dilihat dengan adanya moral pelajar sekarang yang sungguh sangat memprihatinkan. Jadi para siswa menerima pengetahuan dari guru sebagai informasi yang kurang bermakna, karena salah satu sebabnya adalah kurang adanya minat belajar mereka. Tidaklah dapat dipungkiri dari suatu kenyataan, bahwa banyak pendidik Agama Islam khususnya Aqidah Akhlak yang hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan bahan pelajaran tanpa memperhatikan metode dan pendekatan mengajar yang sesuai dengan jenis materi dan sarana pengajaran yang tersedia. Memang metode ceramah mudah dilakukan karena kurang menuntut usaha yang terlalu banyak, baik dari pihak guru maupun dari pihak murid. Untuk dapat menggunakan metode mengajar yang baik, maka terlebih dulu pendidik diharuskan memahami beberapa pendekatan pembelajaran yang digunakan, sebab hal ini sangat membantu bagi setiap pendidik dalam menggunakan metode mengajar. Dalam proses pembelajaran bukanlah membentuk manusia intelek semata tanpa memiliki jiwa manusiawi, akan tetapi membentuk insan pemikir sekaligus insan yang memiliki rasa kemanusiaan dalam arti manusia yang bermoral agama. 

Oleh karena itu dalam proses pembelajaran anak didik dibimbing agar dapat mengembangkan keterampilan dan dapat mengolah perolehan dari hasil belajar, karena dengan demikian anak didik memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam hidupnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Suryabrata (1997 : 19 ) menyatakan bahwa : Pembelajaran bidang studi Agama Islam tanpa memperhatikan aspek - aspek kognitif, afektif dan psikomotrik, maka mustahil tujuan pembelajaran Agama Islam yakni membentuk kepribadian muslim pada anak didik akan dapat terwujud, karena dalam pembelajaran tidak hanya mengembangkan pengetahuan semata, namun harus mengembangkan sikap serta nilai-nilai keagamaan dalam diri anak didik. Dengan kata lain pembelajaran studi Agama Islam merupakan pembelajaran yang menselaraskan antara pembinaan jasmani dan pembinaan rohani, sehingga memberi bekal kepada anak didik menjadi manusia yang berpengetahuan tanpa mengabaikan nilai - nilai manusia baik sebagai makhluk sosial maupun sebagai makhluk religi. Mengingat pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak selalu dengan berkenaan dengan upaya pembinaan manusia sebagai makhluk religi maka keberhasilan pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak tersebut sangat tergantung pada unsur manusia itu sendiri. Unsur manusia yang ikut menentukan keberhasilan pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak adalah pelaksana pendidikan yakni guru agama khususnya, karena guru inilah yang menjadi tokoh atau menjadi ujung tombak dalam pembelajaran akhlak disekolah, dikatakan ujung tombak dalam pembelajaran akhlak dikarenakan guru agama secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi siswa yang bertakwa, cerdas dan trampil. 

Dalam hal ini, Suryabrata ( 1997 : 3 ) menyatakan bahwa, guru sebagai personil yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dituntut untuk terus mengikuti berkembangnya konsep - konsep baru dalam dunia pembelajaran tersebut. Peran dan fungsi guru sangat penting dalam proses pembelajaran, oleh karena itu situasi yang dihadapi guru dalam pembelajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian guru sepatutnya peka terhadap berbagai situasi yang dihadapi sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah lakunya dalam pembelajaran dengan situasi yang dihadapi. Mengingat posisi dan peranan guru berhadapan langsung dengan siswa melalui proses pembelajaran disekolah, maka upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran sebagian besar menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Maka agar pembelajaran tersebut dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang direncanakan, guru perlu mempertimbangkan strategi pembelajaran yang efektif. Pembelajaran adalah suatu proses sehingga dalam operasionalnya memerlukan perencanaan yang seksama dan sistematis agar dapat dilakukan sacara realistis. Perencanaan dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran sedangkan proses pembelajaran dilakukan adanya langkah - langkah yang sistematis sehingga dapat diharapkan hasil belajar yang optimal. Mengingat pentingnya pembelajaran Aqidah Akhlak maka setiap guru agama harus mengetahui dan paham akan kedudukannya. Dalam proses pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak, guru berperan sebagai pembimbing agama, pemimpin agama dan sebagai fasilitator belajar agama, selain itu setiap guru agama khususnya Aqidah Akhlak sangat diharapkan pula mengerti benar seluk beluk mengajar, baik dalam arti individual ( seperti remedial teaching atau mengajar kebaikan bagi siswa yang bermasalah ) maupun dalam arti klasikal. 

Dalam hal ini tentu seorang guru agama khususnya Aqidah Akhlak dituntut pula memahami model - model pembelajaran, metode - metode pembelajaran dan strategi - strategi pembelajaran.kemudian metode - metode dan strategi ini diterapkan secara cermat dalam proses pembelajaran yang dikelola. Dalam proses pembelajaran peran guru, minat, keaktifan siswa yang belajar mutlak diperlukan.persoalannya disini terletak pada bobot minat siswa dalam belajar bidang studi Aqidah Akhlak, karena kalau siswa mempunyai minat tinggi dalam proses pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak maka ia akan tertarik dan senang belajar bidang studi Aqidah Akhlak sehingga akan muncul rasa mudah dan ringan. Proses pengajaran bidang studi Aqidah Akhlak di MI YASPI Losari I Pakis Magelang, dipandang perlu adanya upaya peningkatan kualitas dalam segala aspek, walaupun berdasarkan pengamatan penulis sudah terdapat normalitas dalam pembelajaran, tetapi semua pihak yang terkait khususnya guru bidang studi Aqidah Akhlak tersebut harus selalu memberikan bimbingan serta motivasi agar siswa memiliki antusias atau semangat terhadap pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga menjadikan pelajaran Aqidah Akhlak sebagai satu mata pelajaran yang diminati bagi siswa, bukan sebaliknya menjadikan pelajaran yang membosankan bagi siswa. Beranjak dari uraian diatas, maka penulis meneliti tentang PENGARUH EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VI DI MI YASPI LOSARI 1 PAKIS MAGELANG TAHUN 2012. 

B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat efektivitas proses pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VI di MI YASPI Losari 1 Pakis Magelang tahun 2012?