PENERAPAN
TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DI KELAS V
SDN RUNGKANG III
A.
LATARBLAKANG
MASALAH
Kurangnya
anak untukmenumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus dapat mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan tugas untuk membuat karya sastra yaitu menulis puisi.
Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus dapat mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan tugas untuk membuat karya sastra yaitu menulis puisi.
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Masalah
yang akan dibahas pada penelitian ini adalah
mengenai desain pembelajaran,
dengan fokus yang berkaitan dengan Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi di Kelas V Sekolah Dasar. Keterampilan
menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di sekolah dasar, sehingga mereka
mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi dengan baik. Mengapresiasikan
sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan dan pemahaman puisi,
melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta
kepekaan anak terhadap masalah kemanusiaan. Kemampuan tersebut ditentukan oleh
beberapa faktor penting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain
penerapan model, metode dan strategi yang tepat, juga yang sangat menentukan
adalah peranan guru dalam proses pembelajaran terhadap siswa. Dalam
pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala
dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan model atau
teknik dalam pembelajaran sastra dalam hal menulis puisi. Sepertihalnya dalam
pembelajaran menulis puisi ini guru hanya membacakan salah satu puisi dalam
buku paket dan menyuruh siswa untuk menuliskan puisi tersebut lalu guru
menyuruhnya untuk membacakannya di depan kelas. Sedangkan siswa tidak diberi
kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata-katanya sendiri dan
kemampuannya sendiri.
C.
BATASAN MASALAH
Melihat
berbagai masalah yang ada serta mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan
kemampuan penulis, maka penulis hanya membatasi permasalahan tentang penerapan teknik permainan bahasa untuk
meningkatkan kemampuan menulis puisi di SDN 1 Rungkang tahun ajaran 2011/2012.
D.
RUMUSAN
MASALAH
·
Bagaimana meningkatkan desain pembelajaran
menulis puisi dengan teknik Permainan Bahasa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas V SDN Rungkang?
·
Apakah pelaksanaan pembelajaran menulis puisi
dengan menggunakan teknik Permainan Bahasa dapat meningkatkan kemampuan menulis
puisi siswa kelas V SDN Rungkang?
E.
TUJUAN
PENELITIAN
Sesuai
dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui
desain pembelajaran puisi dengan menggunakan teknik permainan bahasa dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
2.
Untuk mengetahui meningkatnya kemampuan menulis puisi dengan menerapkan Teknik
Permainan Bahasa siswa.
F.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat
yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:
1.
Bagi Peneliti
Menambah
wawasan dalam menerapkan teknik Bermain Kata atau Bahasa daam kegiatan
pembelajaran menulis puisi serta dapat mengatahui tingkat keberhasilan
penerapan teknik ini.
2.
Bagi Guru
Dapat
membantu dalam meningkatkan pembelajaran menulis puisi pada siswa di masa yang
akan datang, dapat membantu guru untuk menentukan suatu teknik yang kreatif
yang dapat menunjang keberhasilan pembelajara, mampu menarik perhatian dan
minat bakat siswa.
3.
Bagi Siswa
Dari
hasil penelitian ini siswa diharpkan memiliki kemampuan menulis puisi dengan
baik dan terampil dalam menciptakan karya sastra khususya puisi.
G.
KAJIAN
TEORI
Sebuah puisi merupakan ungkapan perasaan atau
pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara
garis besar, sebuah puisi terdiri atas 7 unsur, yaitu: tema, suasana,
imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah
puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak
mungkin.
Berikut ini adalah
pengertian dan definisi puisi:
# HERMAN J. WALUYO
Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling
awal ditulis oleh manusia.
# SUMARDI
Puisi adalah karya
sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan
bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)
# HERMAN J. WALUYO
Puisi adalah genre
sastra yang paling banyak menggunakan kata kias
Puisi adalah bentuk
karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif
dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan
pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya
# JAMES REEVES
Puisi adalah ekspresi
bahasa yang kaya dan penuh daya pikat
# THOMAS CARLYLE
Puisi merupakan
ungkapan pikiran yang bersifat musikal
# PRADOPO, 1995:7
Puisi merupakan
rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud
yang paling berkesan
# HERBERT SPENCER
Puisi merupakan bentuk
pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek
keindahan
# DUNTON
Puisi adalah pemikiran manusia secara konkret
dan artistik dalam bahasa serta berirama 9seperti musik)
Menulis puisi biasanya
dijadikan media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan
terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.
Nah langkah-langkah penciptaan puisi itu sendiri terdiri atas empat tahap penting, yaitu :
Nah langkah-langkah penciptaan puisi itu sendiri terdiri atas empat tahap penting, yaitu :
1. PENCARIAN IDE, dilakukan
dengan mengumpulkan atau menggali informasi melalui membaca, melihat, dan
merasakan terhadap kejadian/peristiwa dan pengalaman pribadi, sosial
masyarakat, ataupun universal (kemanusiaan dan ketuhanan).
2.
PERENUNGAN, yakni memilih atau menyaring informasi (masalah, tema,
ide, gagasan) yg menarik dari tema yg didapat. Kemudian memikirkan,
merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yg
dimiliki.
3.
PENULISAN, merupakan proses yg paling genting dan rumit. Penulisan
ini mengerahkan energi kreatifitas (kemampuan daya cipta), intuisi, dan
imajinasi (peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan
pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendaknya mencari dan menemukan kata
ataupun kalimat yg tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya
kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai
puisi.
4.
PERBAIKAN atau REVISI, yaitu pembacaan ulang terhadap puisi yg
telah diciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata,
kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau
menyusun kembali setiap kata atau kalimat yg tidak atau kurang tepat. Oleh
karena itu, proses revisi atau perbaikan ini terkadang memakan waktu yg cukup
lama hingga puisi tersebut telah dianggap ''menjadi'' tidak lagi dapat diubah
atau diperbaiki lagi oleh penulisnya.
Untuk mengatasi permasalahan yang dirumuskan di atas, maka
suatu model dituntut untuk dapat mengakibatkan siswa agar lebih aktif dan
kreatif dalam pembelajaran menulis puisi. Alternatif yang akan dikembangkan
adalah dengan menggunakan teknik Permainan Bahasa. Menurut Soeparno (1998:60)
pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh
suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Dengan teknik
Permainan Bahasa siswa akan aktif dalam membuat kalimat hingga mampu
mengembangkan menjadi sebuah puisi.
Berdasarkan
uraian di atas, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam
teknik Permainan Bahasa yaitu sebagai berikut; perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Dalam perencanaan guru mengkondisikan siswa pada situasi belajar yang
menyenangkan, guru mengecek kehadiran siswa dan guru mengadakan apersepsi
dengan mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pengalaman yang menarik dan
menyenangkan yang pernah mereka alami. Pada proses pelaksanaan guru memberikan
penjelasan tentang puisi dan cara-cara membuat puisi yang menyenangkan dengan
kemampuan mereka sendiri, guru menuliskan sebagian puisi secara langsung dengan
kata-kata sendiri guna untuk merangsang kemampuan berbahasa mereka lalu guru
bersama siswa melengkapi puisi tersebut dengan kata-kata yang mereka kuasai
sesuai dengan teknik Permainan Bahasa yang telah dijelaskan, setelah itu guru
memberikan kesempatan pada siswa dengan berkelompok untuk membuat puisi dengan
kata-katanya sendiri sesuai dengan teknik yang telah diberikan oleh guru.
H. KERANGKA BEPIKIR
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah sajian sistimatika dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari
tindakan-tindakan tersebut
I.
PERUMUSAN
HIPOTESIS
Hipotesis
merupakan jawaban sementara rumusan maslah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Hipotesis adalah alat yang
sangat besar kegunaanya dalam penyelidikan ilmiah. Hipotesis memungkinkan kita
menghubungkan teori dengan pengamatan dan sebaliknya pengamat dengan teori.
Berdasarkan
kajian teori dengan kerangka berfikir di atas, penelitian ini selanjutnya
mengajukan hipotesis sebagai berikut: “ jika pembelajaran menulis puisi
dilaksanakan dengan teknik permainan bahasa, maka kemampuan menulis puisi pada
kelas V SDN Rungkang III akan meningkat”
J.
WAKTU
PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan di SDN RUNGKANG Lamanya penelitian diperkirakan selama kurang lebih 2
Bulan.
K.
VARIABEL
PENELITIAN
Variabel penelitian
sering siartikan sebagai faktor-faktor yang dikaji dalam penelitian. Variabel
merupakan objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian
(Suharsimi Arikunto, 2002:96).
Berdasarkan kajian
teori, kerangka berpikir serta hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel
bebas
Variabel bebas adalah
variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Permainan Bahasa yaitu sebagai berikut;
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2. variabel
terikat
variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Membuat puisi dengan karya
sendiri. Indikator dalam pembuatan puisi adalah dapat mengerti dan mengetahui puisi
itu pah.
L. METODE PENENTUAN SUBYEK
Metode penentuan subyek
ada dua yaitu:
1. Metode
populasi
Metode populasi adalah
metode penentuan ubyek dimana seluruh subyek yang ada dalam populasi dikenei
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN III Rungkang
2. Metode
sampel
Metode sampel adalah metode
penentuan subyek dimana tidak semua subyek yang ada dalam populasi dikenai
penelitian. Karena jumlah siswa kelas SDN Rungkang sangat banyak, peneliti
hanya akan mengambil beberapa siswa karena dinilai cukup mewakili semua
populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling.
Random sampling merupakan cara pengambilan sampel dimana seluruh subyek yang
ada dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Dalam hal
ini peneliti menggunakan cara undian.
Jadi
penentuan subyeknya adalah sebagai berikut:
Populasi
siswa kelas V SDN III Rungkang ada 90 siswa (VA=30, VB=30,
VC=30,). Sampel yang akan diambil untuk penelitian ada 45 anak.
M. METODEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA.
Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencaai
tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode:
1. Metode
angket
Metode ini terdiri dari
butir-butir pernyataan yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel puisi dan cara membuatnya.
2. Metode
dokumentasi
Metode ini digunakan
untuk mengambil data tentang prestasi belajar yang diketahui dari nilai hasil
belajar berupa nilai rapor.
3. Metode
kualitatif
Bertujuan untuk mencari
data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang pembelajaran
menulis puisi.
N. TEKNIK ANALISIS DATA
Penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpul data untuk memperoleh data yang sama.
Data yang diperoleh dengan teknik wawancara dicek keabsahannya dengan teknik
observasi dan begitu pula sebaliknya atau dengan pengecekkan silang dengan
teman sejawat.
O. DAFTAR PUSTAKA
Resmini, Novi dkk. 2006. Membaca
dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI PRESS Hatimah,
Ihat dkk. 2006. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS Hermawan
Ruswandi dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.
lihat juga :