SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
Pokok Bahasan : Masa Pubertas
2.
Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
3.
Jenis Layanan : Layanan Informasi
4.
Fungsi Layanan : Pemahaman dan pencegahan (Preventif)
5. Kompetensi
Dasar : Mengetahui tanda – tanda
perubahan fisik
dan
psikis dan cara menyesuaikan diri dengan perubahan fisik.
6.
Indikator :
a. Mengenal
tanda – tanda perubahan fisik dan psikis.
b. Mengenal
dan mempraktekkan cara menyesuaikan diri dengan perubahan fisik.
7.
Strategi penyampaian :
a. Face
to face atau konseling
8.
Deskripsi Materi :
a. Definisi
masa puber
b. Ciri
– ciri masa puber
c.
Kondisi – kondisi yang menyebabkan
perubahan pubertas
d.
Kondisi – kondisi yang menyebabkan
perubahan pubertas
e. Pertumbuhan
pesat pubertas
f.
Ciri – ciri seks primer dan sekunder
pada laki – laki dan perempuan
g.
Akibat perubahan masa puber pada sikap
dan perilaku anak
h.
Keprihatinan umum akan kenormalan selama
masa puber
i.
Bahaya pada masa puber
j.
Ketidak bahagiaan pada masa puber
9.
Sasaran Layanan : Semua siswa kelas VIII
10. Tempat
Penyelenggaraan : Di sekolah khususnya ruang kelas
11. Waktu
Penyelenggaraan :
a.
Bulan/Minggu ke : Desember/01 dan 02
b. Hari/tanggal/jam : Sabtu/01 dan 08/10.15 WIB
12. Penyelenggara
Layanan: Guru Pembimbing
13. Pihak
yang dilibatkan : - - -
14. Alat
Perlengkapan yang digunakan: Buku materi tentang masa pubertas dan alat peraga
15. Rencana
Penilaian :
a. Sifat
Penilaian : Segera, penilaian jangka
panjang
b. Bentuk
Penilaian : Tertulis
16. Keterkaitan
Layanan ini dengan: Layanan informasi
17. Catatan
Khusus : - - -
Yogyakarta, 06 November 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Pembimbing
SMA Negeri 1 Bayat
Sutanto, S.Pd Toni, S.Pd
I.
Bimbingan dan Konseling Pribadi tentang
Masa Pubertas
Dikripsi materi:
MASA PUBERTAS
A.
Definisi dari Pubertas
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan
ketika anak – anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.
Seperti diterangkan oleh Root, “Masa puber adalah suatu tahap dalam
perkembangan dimana terjadi kematangan alat – alat seksual dan tercapainya
kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan – perubahan dalam
pertumbuhan somatic dan prespektif psikologis.”
Kata pubertas berasal dari kata Latin yang berarti
“Usia Kedewasaan.” Kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik daripada
perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi
matang dan mampu memberikan keturunan.
B.
Ciri – Ciri Masa Pubertas
Masa puber adalah periode yang unik khusus yang
ditandai oleh perubahan – perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi
dalam tahap – tahap lain dalam rentang kehidupan. Yang terpenting diantaranya
dibahas berikut ini:
1.
Masa puber adalah periode tumpang tindih
Masa
puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun –
tahun akhir masa kanak – kanak dan tahun – tahu awal masa remaja.
2.
Masa puber adalah periode yang singkat
Dibandingkan
dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuhm masa
puber relative merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun.
Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai
anak yang “cepat matang,” sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun
untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat
matang.” Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada
kelompok anak laki – laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalam setiap
kelompok.
3.
Masa puber dibagi dalam tiga tahap
a.
Tahap prapuber
Tahap
ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahu terakhir masa kanak – kanak
pada saat anak dianggap sebagai “prapuber,” yaitu bukan lagi seorang anak
tetapi belum juga seorang remaja. Dalam tahapan ini, ciri – ciri seks sekunder
mulai tampak tetapi organ – organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
b.
Tahap puber
Tahap
ini terjadi pada garis pembagian antara masa kanak – kanak dan masa remaja,
saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak perempuan dan
pengalaman akan mimpi basah yang pertama kali di malam hari pada anak laki –
laki. Selama tahap remaja, ciri – ciri seks sekunder terus berkembang dan sel –
sel diproduksi dalam organ – organ seks.
c.
Tahap pascapuber
Tahap
ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. Selama tahap
ini, cirri – cirri seks sekunder telah berkembang baik dan organ – organ seks
mulai berfungsi secara matang.
4.
Masa puber merupakan masa pertumbuhan
dan perubahan yang pesat
Pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa puber pada umumnya
disebut sebagai “Remaja Tumbuh Pesat.” Lebih tepat lagi, ini adalah “Pubertas
Tumbuh Pesat” karena agak mendahului atau terjadi bersamaan dengan perubahan –
perubahan masa puber lainnya. Tumbuh pesat ini berlangsung satu atau dua tahun
sebelum anak secara seksual menjadi matang dan berlangsung terus selama enam
bulan sampai setahun kemudian. Jadi seluruh periode tumbuh pesat berlangsung
hampir selama tiga tahun, sedikit lebih lama dari periode “Bayi tumbuh pesat”
yang berlangsung kurang dari satu setengah tahun.
5.
Masa puber merupakan fase negative
Bertahun
– tahun yang lalu, Charloote Buhler menamakan masa puber sebagai fase negative. Istilah fase menunjukan
periode yang berlangsung singkat; negative berarti bahwa individu mengambil
sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat – sifat
baiknya yang sebelumnya sudah berkembang.
Terdapat bukti bahwa
sikap perilaku negative merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang
terburuk dari fase negative ini akan berakhir bila individu secara seksual
menjadi matang. Juga terdapat bukti bahwa perilaku khas dari “fase negative”
masa puber lebih menonjol pada anak perempuan daripada anak laki – laki.
6.
Pubertas terjadi pada berbagai usia
Variasi
pada usia saat terjadinya pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses
ini menimnulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki – laki dan
anak perempuan. Perbedaan dalam saat dimulainya masa puber ini merupakan salah
satu periode yang sangat sulit sekalipun periode ini sangat singkat.
C.
Kondisi – Kondisi Yang Menyebabkan
Perubahan Pubertas
1.
Peran kelenjar pituitary
Kelenjar
pituitary mengeluarkan dua hormon: hormone pertumbuhan yang berpengaruh dalam
menentukan besarnya individu, dan hormon ganadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan
kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormone gonadotrofik
semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormone gonadotrofik dan
peningkatan kepekaan juga semakin bertambah; dalam keadaan demikianlah
perubahan – perubahan pada masa puber mulai terjadi.
2.
Peran gonad
Dengan
pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ – organ seks yaitu ciri – ciri seks
primer-bertambah besar dan funsinya menjadi matang, dan ciri – ciri seks
sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3.
Interaksi antara kelenjar pituitary dan
gonad
Hormon
yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik
yang dikeluarkan oleah kelenjar pituitary, selanjutnya beraksi terhadap
kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur – angsur penurunan jumlah hormon
pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan.
Interaksi antara hormone gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang
kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita
mendekati menopause dan pria mendekati klimakteric.
D.
Pertumbuhan Pesat Pubertas
Pertumbuhan pesat pubertas bagi anak perempuan mulai
antara usia 8,5 dan 11,5 tahun, dengan puncak rata – rata pada usia 12,5 tahun.
Sejak itu tingkat pertumbuhan menurun dan berangsur – angsur berhenti antara
tujuh belas dan delapan belas tahun. Anak laki – laki biasanya mengalami pola
pertumbuhan pesat yang sama, kecuali bahwa pertumbuhan mulai lebih lambat dan
berlangsung lebih lama. Bagi anak laki – laki, pertumbuhan pesat mulai antara
10,5 dan 14,5 tahun, mencapai puncaknya antara 14,5 dan 15,5 tahun dan kemudian
diikuti oleh penurunan secara berangsur – angsur sampai usia 20 tahun atau 21
tahun, pada saat proses pertumbuhan selesai, pertambahan tinggi, berat dan
kekuatan terjadi dalam kurun waktu yang kurang lebih sama.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi
selama masa puber sebagian bergantung pada faktor keturunan, yang mempengaruhi
kelenjar – kelenjar endokrin, dan sebagian lagi bergantung pada faktor
lingkungan. Yang terpenting dari faktor linkungan adalah gizi. Gizi yang buruk
dalam masa kanak – kanak menyebabkan berkurangnya produksi hormon pertumbuhan.
Gizi yang baik mempercepat pertumbuhan produksi hormone tersebut. Gangguan emosional
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan karena mengakibatkan produksi adrenal
steroid yang berlebihan merugikan hormon pertumbuhan.
Kalau pertumbuhan pesat masa puber terganggu oleh
penyakit, gizi buruk, atau ketegangan emosional yang berlangsung lama, maka
akan terjadi penundaan penyatuan tulang – tulang sehingga anak tidak dapat
mencapai tinggi tubuh yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui
dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau empat
kali dan kecepatan ini terus berlangsung sampai anak mencapai batas potensial
bawaannya.
E.
Ciri – Ciri Seks Primer dan Sekunder
Pada Laki – Laki dan Perempuan
1.
Ciri – ciri seks primer
Pada
pria gonad atau teste, yang terletak didalam scrotum atau sac, diluar tubuh,
pada usia empat belas tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudia
terjadi pertumbuhan pesat selama satu atau dua tahun, setelah itu pertumbuhan
menurun, teste sudah berkembang penuh pada usia dua puluh atau dua puluh tahun.
Segera setelah
pertumbuhan pesat teste terjadi, maka pertumbuhan penis meningkat pesat. Yang
mula – mula meningkat adalah panjangnya, kemudian disertai secara berangsur –
angsur dengan besarnya.
Kalau
fungsi organ – organ reproduksi pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi
mimpi basah, biasanya kalau anak laki – laki bermimpi tentang seksual yang
menggairahkan, kalau kandung kemihnya penuh ataumengalami sembelit, kalau ia
memakai piyama yang ketat atau kalau ia terselimuti dengan hangat. Banyak anak
laki – laki yang tidak menyadari apa yang terjadi sampai ia melihat bercak –
bercak pada alas tempat tidurnya.
Sedangkan
petunjuk pertama pada anak perempuan adalah mekanisme reproduksi pada anak
perempuan menjadi matang adalah datingnya haid. Ini adalah permulaan dari
serangkaian pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari uterus
secara berkala, yang akan terjadi kira – kira setiap dua puluh delapan hari
sampai mencapai menopause, pada akhir eampat puluhan atau awal lima puluhan
tahun.
Periode
haid pada umumnya terjadi pada jangka waktu yang sangat tidak teratur dan
lamanya berbeda – beda pada tahun – tahun pertama. Periode ini dikenal sebagai
“Tahap Kemandulan Remaja”. Dalam tahapan ini tidak terjadi evolusi atau
pematangan dan pelepasan telur yang matang dari folikel dalam indung telur.
Oleh karena itu, anak perempuan disebut mandul (sementara). Bahkan setelah
mengalami beberapa haid, masih diragukan apakah mekanisme seks sudah cukup
matang atau pembuahan.
2.
Ciri – ciri seks sekunder
a.
Laki – laki:
-
Tumbuhnya rambut disekitar daerah
kemaluan
-
Kulit menjadi kasar, tidak jernih,
warnanya pucat dan pori – porinya meluas
-
Kelenjar lemak dalam kulit semakin
membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga timbul jerawat
-
Otot – otot bertambah besar dan kuat
-
Suara berubah menjadi lebih besar
-
Tumbuhnya jakun
b.
Perempuan:
-
Pinggul menjadi lebih besar dan bulat
-
Bertambah besarnya ukuran payudara
-
Tumbuhnya rambut disekitar daerah
kemaluan
-
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal,
agak pucat, dan lubang pori – pori bertambah besar
-
Otot semakin besar dan kuat namun tidak
sebesar dan sekuat laki – laki
-
Suara menjadi lebih merdu
F.
Akibat Perubahan Masa Puber Pada Sikap
dan Perilaku Anak
1.
Ingin menyendiri
Kalau perubahan pada
masa puber mulai terjadi, anak – anak biasanya menarik diri dari teman – teman
dan berbagai kegiatan keluarga, masyarakat dan sekolah.
2.
Bosan
Anak puber bosan dengan
permainan yang sebelumnya digemarinya, tugas – tugas sekolah, kegiatan –
kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya.
3.
Inkoordinasi
Pertumbuhan pesat dan
tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerak, dan anak akan merasa kikuk
dan janggal selama beberapa waktu.
4.
Antagonisme sosial
Anak puber sering
sekali tidak mau bekerja sama, sering membantah dan menentang.
5.
Emosi yang tinggi
Kemurungan, merajuk,
ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis hasutan yang sangat kecil
merupakan ciri – ciri belajar awal puber. Pada masa ini anak akan merasa
gelisah, khawatir, dan cepat marah.
6.
Hilangnya kepercayaan diri
Anak puber yang dulunya
sangat yakin akan kemampuan dirinya, sekarang menjadi kurang percaya diri dan
takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan karena kritik yang
bertubi – tubidatang dari orang tua dan teman – temannya.
7.
Terlalu sederhana
Perubahan tubuh yang
terjadi selama masa puber menyebabkan anak menjadi sangat sederhana dalam
segala penampilannya karena takut orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan memberikan komentar.
G.
Keprihatinan Umum Akan Kenormalan Selama
Masa Puber
1.
Keprihatinan anak laki – laki
a.
Mimpi basah
Kalau anak laki – laki
tidak diberitahu akan hal ini, maka pengalamannya yang pertama yaitu basah
malam dapat menjadi pengalaman yang traumatis.
b.
Ciri – ciri seks sekunder
Anak laki – laki
terutama terganggu oleh lambatnya pertumbuhan rambut wajah, suara yang serak
dan suara yang pecah karena adanya perubahan suara, dan perkembangan yang
lambat dari otot.
c.
Kurangnya minat terhadap anak perempuan
Kalau anak puber
melihat anak laki – laki yang lebih besar
atau yang lebih matang menunjukkan minat kepada anak perempuan dan
berkencan, ia ragu apakah ia sendiri normal kalau – kalau ia tidak memiliki
minat seperti itu.
2.
Keprihatinan anak perempuan
a.
Hid
Sekalipun
sebelumnya sudah mengerti, namun haid seringkali merupakan pengalaman yang
traumatis, terutama bila disertai dengan muntah – muntah dan organ – organ
tubuh kejang.
b.
Ciri – ciri seks sekunder
Karena
payudara pada waktu mulai berkembang berbentuk kerucut, anak perempuan ragu
apakah penampilannya akan menjadi normal. Ia juga prihatin apakah pinggul akan
menjadi terlampau besar untuk tubuhnya dan apakah wajahnya akan ditumbuhi kumis
dan jenggot.
c.
Kurangnya daya tarik seksual
Banyak
anak perempuan yang prihatin kalau – kalau ia tidak dapat menarik perhatian dan
disenangi anak laki – laki.
3.
Keprihatinan anak laki – laki dan
perempuan
a.
Organ
- organ seks
Anak
puber sering takut kalau organ – organ seksnya yang membesar akan terlihat
melalui pakaian atau keluarnya haid dan mimpi basah akan meninggalkan bekas
pada pakaiannya.
b.
Disporsi tubuh
Tangan,
kaki, dan hidung yang membesar; lengan dan tungkai kaki yang panjag; bahu yang
kecil dan mungkin dagu yang masuk kedalam, yang semuanya merupakan ciri – ciri
awal masa puber, membuat anak puber menjadi ragu apakah tubuhnya akan bisa tampak
seperti orang normal.
c.
Kecanggungan
Karena
setiap anak sampai tingkat tertentu menjadi canggung dan kikuk selama masa
puber, ia cenderung prihatin karena menganggap ketrampilan yang telah dimiliki
sebelumnya menjadi hilang. Keprihatinan ini semakin meninggi bila
kecanggungannya diejek atau dicemooh.
d.
Usia kematangan
Anak
yang matang lebih awal akan merasa kurang tepat, sedangkan anak yang matangnya terlambat
akan malu karena tubuhnya yang belum berkembang dan prihatin akan kurangnya
minat terhadap hal - hal yang sangat
diminati oleh teman – temannya yang lebih matang.
e.
Masturbasi
Ketegangan
dan ketidaknyamanan karena berkembangnya organ – organ seks sering menyebabkan
anak memeganginya. Sebagian anak diberitahu bahwa masturbasi adalah perbuatan
yang salah, dan mereka merasa bersalah dan menjadi malu. Keprihatinan anak
semakin meninggi kalau mendengar berbagai cerita bahwa masturbasi mengakibatkan
orang menjadi gila.
H.
Bahaya Pada Masa Puber
1.
Bahaya fisik
Bahaya
fisik utama pada masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang
mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode
ini.
2.
Bahaya psikis
Terdapat banyak bahaya
psikologis pada masa puber diantaranya adalah:
a.
Konsep diri yang kurang baik
Konsep
diri yang kurang baik ini disebabkan oleh alasan pribadi dan alas an
lingkungan.
b.
Prestasi rendah
Dengan
cepatnya pertumbuhan fisik maka tenaga menjadi meleamah. Ini mengakibatkan
keengganan untuk belajar dan bekerja sehingga pencapaian prestasi sangat
rendah.
c.
Kurangnya persiapan untuk menghadapi
masa puber
Kurangnya
pengetahuan anak tentang perubahan – perubahan yang akan terjadi pada dirinya,
ini menyebabkan kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber.
d.
Menerima tubuh yang berubah
Terdapat
banyak alasan mengapa anak puber tidak puas dengan keadaan tubuhnya yang
berubah dan mengalami kesulitan untuk menerimannya. Dua diantaranya adalah
pembentukan konsep diri fisik yang salah dan kepercayaan tradisional tentang
penampilan yang pantas untuk jenis seks tertentu.
e.
Menerima peran seks yang didukung secara
sosial
Karena
peran seks tradisional pria dihubungkan dengan keunggulan dan martabat,
sehingga sebagian anak laki – laki ingin sekali memerankannya. Tetapi lain
halnya dengan anak perempuan. Anak perempuan mengalami pengolongan peran seks
yang tidak terlampau ketat, dan peran seks yang diharapkan menurut orang dewasa
juga tidak terlampau jelas.
f.
Penyimpangan dalam pematangan seksual
Penyimpangan
dalam proses kematangan seksual apapun bentuknya merupakan bahaya psikologis
yang potensial.
I.
Ketidakbahagiaan Pada Masa Pubertas
Pertama yang penting dalam kebahagiaan adalah
penerimaan, baik penerimaan diri sendiri maupun penerimaan atau dukungan
sosial. Agar merasa puas dengan kehidupannya sehingga dapat menganggap diri
sendiri bahagia, anak puber tidak hanya menyukai dan menerima dirinya sendiri
tetapi juga merasa ia diterima oleh orang lain.
Kedua yang terpenting dalam kebahagiaan adalah kasih
sayang dari orang lain. Karena kasih sayang dan dukungan dari orang lain
berjalan beriringan, anak puber yang bersikap kritis dan merendahkan orang lain
dan yang mempunyai perilaku egosentris dan tidak sosial dalam situasi sosial,
tidak lagi menerima kasih sayang seperti sebelumnya. Meskipun anak berusaha
untuk memberikan kesan bahwa ia tidak memperdulikannya, atau bahwa kasih sayang
dari orang lain tidak berarti banyak bagi dirinya, namun sebenarnya tidak
demikian halnya. Anak puber mendambakan kasih sayang, seperti halnya semua
anak, dan seringkali ia menginginkan kasih sayang yang lebih banyak dari
sebelumnya karena ia merasa tidak bahagia dan tidak puas dengan diri sendiri
dan dengan kehidupan pada umumnya.
Ketiga yang terpenting dalam kebahagiaan anak adalah
prestasi. Pada usia ini prestasi berada pada tingkat yang rendah sehingga
sedikit sekali menimbulkan kebahgiaan pada anak. Dalam membahas bahaya yang
mungkin timbul dalam tahun – tahun masa puber telah ditekankan bahwa umumnya
prestasi anak rendah. Prestasi yang rendah itu disebabkan adanya keseganan
bekerja akibat menurunnya daya tahan fisik dan kekuatan, dan sebagian karena
anak perempuan menerima stereotip peran seks prestasi wanita yang berada
dibawah prestasi pria.
Sumber: Hurlock B. Elizabeth. 1980. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Erlangga
II.
Menurut sifatnya termasuk bimbingan dan
konseling pencegahan (Preventif)
Kenapa
bimbingan tentang masa puber ini termasuk kedalam bimbingan yang bersifat
preventif? Sebab materi ini khusus diberikan kepada para remaja dengan tujuan
untuk memberikan pengertian kepada anak – anak, khususnya bagi anak praremaja
agar mereka mengetahui apa to sebenarnya masa puber itu, ciri – cirinya apa
saja, faktor – faktor yang menyebabkan perubahan dalam diri individu itu apa saja,
perubahan – perubahan apa saja yang terjadi pada masa puber, dan dampak yang
ditimbulkan itu apa saja. Sehingga, besok ketika mereka mengalami masa – masa
puber maka mereka tidak kaget lagi. Karena mereka sudah pernah mendapatkan
pelajaran tentang masa puber serta mereka mampu mengatasi bagaimana cara yang
benar untuk menyikapi masa pubertas tersebut.
III.
Menurut jumlah klien termasuk bimbingan
dan konseling kelompok
Bimbingan
ini cocok diberikan berdasarkan kelompok. Karena dengan penyampaian secara
kelompok maka bagi pembimbing akan memperoleh beberapa keuntungan diantaranya
dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Serta penyampaian materi bisa
langsung diberikan menyeluruh kepada semua anak dalam suatu kelompok tertentu.
IV.
Menurut tempat dilaksanakannya maka
bimbingan ini cocok diberikan di:
Bimbingan
ini cocok diberikan di sekolah. Mengapa demikian? Karena di sekolah memiliki
tenaga pembimbing yang ahli dalam masalah ini (masalah tentang masa puber),
organisasinya lebih terencana, kurikulumnya juga bagus, dan materinya lebih
lengkap. Selain itu peserta didik disekolah khususnya anak SMP kebanyakan masih
anak praremaja.
Sehingga dari beberapa
faktor diatas maka dapat disimpulkan bahwa materi tentang masa puber ini sangat
mendukung sekali kalau diberikan disekolahan.
V.
Media yang cocok adalah:
Media
yang cocok digunakan dalam penyampaian materi ini adalah dengan menggunakan
tatap muka secara langsung (face to face). Dengan media ini maka pembimbing
dapat menerangkan secara langsung mengenai materi tentang masa pubertas kepada
klien atau anak didik serta mampu memberikan contoh konkritnya. Sehingga kalau
ada klien yang belum jelas mengenai materi tentang masa pubertas bisa langsung
bertanya kepada pembimbing.
Dan apabila ada
klien yang sedang mengalami masalah tentang masa puber maka pembimbing bisa
langsung memberikan bantuan kepada klien tersebut.