Berdasarkan hasil wawancara
terhadap guru BK di SMP PGRI Kasihan, Bantul
1. Teknik pemahaman individu yang digunakan
di SMP PGRI Kasihan Bantul menggunakan angket, wawancara, dan pengamatan
kebiasaan siswa.
2. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh
guru BK dalam melaksanakan tugasnya adalah saat berhadapan dengan siswa dalam
proses konseling ada siswa yang pendiam atau tertutup yang tidak mau
mengungkapkan masalahnya, sehingga Guru BK mengalami kesulitan dalam proses
konseling. Kurang mendukungnya sarana dan prasarana konseling.
3. Masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa
SMP PGRI Kasihan, Bantul adalah melakukan prilaku-prilaku yang salah seperti
kurang sopan pada guru, baju tidak dimasukan, sering berkata kurang baik
dikelas, membolos.
Pembiyasan yang buruk misalnya siswa
berbuat salah tapi tidak merasa salah contoh siswa memiliki nilai yang buruk dan
guru memberikan remidial pada siswa dan siswa tidak terpacu untuk meningkatkan
prestasinya, tetapi siswa cenderung tidak peduli pada nilainya yang buruk. Kemudian siswa sering menunggak biaya spp,
membolos berklompok.
4. Kegiatan yang telah dilakukan oleh guru
BK, sehubungan dengan maslah siswa adalah
a. Konseling (koletif)
b. Kunjungan-kunjungan kerumah siswa
c. Wawancara
d. Bimbingan (pencegahan)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
·
Teknik
pemahaman individu yang digunakan guru BK SMP PGRI adalah Angket, wawancara, pengamatan-pengamatan
terhadap tingkah laku siswa.
·
kurangnya sarana prasarana untuk melakukan
proses konseling, sehingga guru BK mengalami kesulitan dalam melaksanakan
proses konseling.
·
kurangnya
kesadaran siswa dalam mrnaati peraturan sekolah.
B. SARAN
Kurangnya sarana
prasarana di SMP PGRI membuat Guru BK mengalami kesulitan dalam melaksanakan
proses konseling dan diharapkan agar SMP PGRI menambah sarana prasana konseling
agar proses konseling berjalan dengan lancar, Antara Guru BK dan Siswa harus
saling membentuk kepercayaan diantara kedua belah pihak sehinggamemudahkan
terjadinya proses konseling.