Contoh Guide Interview Bimbingan & Konseling


Guide Interview:

Tujuan:     “Mengetahui komitmen orang tua murid terhadap Sekolah”.
                        “Mengetahui pola asuh dan pendidikan anak di rumah”


Definisi konseptual:
-      Komitmen : keadaan psikologis individu yang berhubungan dengan keyakinan, keperccayaan, dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai tertentu, dan kemauan yang kuat untuk mendukung hal tersebut.
-      Pola asuh: cara orangtua bertindak sebagai suatu aktivitas kompleks yang melibatkan banyak perilaku spesifik seara individual atau bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anaknya.

Definisi operasional komitmen terhadap sd juara:
1.    Menitipkan pendidikan anak kepada SD dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab
2.   Mendukung segala kebijakan sekolah dalam proses pendidikan anak
3.   Memenuhi undangan yang berhubungan  dengan proses pendidikan anak
4.   Melakukan pendampingan belajar di rumah, dan mendukung segala kegiatan yang mendukung pembelajaran anak.


Definisi operasional pola asuh:
Maccoby dan Martin (1983) menetapkan dua aspek penting dalam menganalisis perilaku orang tua terhadap anaknya, yaitu parental responsiveness (derajat untuk menilai respon orang tua terhadap kebutuhan anak, penerimaan, dan perilaku mendukung) dan parental demandingness (harapan dan kontrol orang tua terhadap perilaku anak yang dewasa dan bertanggung jawab).
Setiap orangtua memiliki perbedaan dalam dua dimensi/aspek tersebut. Ada orangtua yang bersifat hangat dan menerima anaknya, tetapi ada juga yang banyak menuntut dah berharap banyak dari anaknya; sementara itu, ada juga orangtua yang permisif dan tidak banyak menuntut anaknya.
Karena aspek parental responsiveness dan demandingness kurang lebih tidak saling bergantung (independent) – sehingga mungkin saja ada orangtua yang sangat menuntut (demanding) tetapi tidak responsif, dan sebaliknya – sangat dimungkinkan untuk melihat kombinasi dari kedua aspek tersebut.
Dari 2 tipe ini akan didapat 4 tipe pola asuh, yaitu pola asuh authoritative, pola asuh authoritarian, pola asuh permissive, dan pola asuh uninvolved.
High Demandingness
Low Demandingness
High Responsiveness
Authoritative
Indulgent / Permissive
Low Responsiveness
Authoritarian
Indifferent / Uninvolved / Neglectful
Pola Asuh Authoritative
Orang tua dengan pola asuh ini menunjukkan kehangatan namun tidak lepas tangan dalam mengontrol anak. Orang tua akan menetapkan tuntutan standard yang masuk akal mengenai tanggung jawab anak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Mereka menilai tinggi perkembangan autonomy dan self-direction anak, tetapi tetap bertanggung jawab atas perilaku anaknya. Orang tua juga akan lebih terbuka dan akan melibatkan anak dalam pembuatan suatu keputusan. Mereka juga menghadapi anak dengan perilaku yang rasional dan sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi pada saat itu.
Pola Asuh Authoritarian
Orang tua dengan pola asuh ini menilai tinggi sifat kepatuhan dan konformitas. Mereka cenderung lebih suka menggunakan perilaku yang bersifat punitif, absolut, dan memaksa dalam membangun disiplin anak. Orang tua dengan tipe pola asuh ini akan menuntut tanggung jawab anak tanpa melihat kemampuan dan kebutuhan anak. Anak dipaksa untuk menerima segala keputusan orang tua tanpa kompromi, tidak melibatkan anak dalam pembuatan keputusan, dan orang tua memegang kontrol penuh atas kehidupan si anak. Orang tua dengan tipe ini membatasi kebebasan dan kreativitas anak, dan memaksakan pandangan mereka terhadap anak.

Pola Asuh Indulgent / Permissive
Orang tua dengan tipe pola asuh ini menunjukkan rasa sayang dan penerimaannya terhadap anak namun amat pasif dalam masalah disiplin. Mereka memberikan tuntutan yang rendah terhadap perilaku anaknya, sehingga mereka memiliki tingkat kebebasan yang tinggi untuk melakukan tindakan yang diinginkannya. Orang tua dengan tipe seperti ini biasanya percaya bahwa kontrol terhadap anak hanya akan membatasi kebebasan dan kreativitas anak dan akan mengganggu perkembangan anak yang semestinya. Dengan kata lain, orang tua tidak pernah menuntut tanggung jawab anak dan bahkan mungkin tidak pernah menghukum anak saat anak berbuat salah. Orangtua dengan pola asuh seperti ini tidak secara aktif membentuk perilaku anaknya, tetapi mereka lebih melihat diri mereka sebagai suatu sumber daya yang boleh (tidak wajib) digunakan oleh anak mereka.


Pola Asuh Indifferent / Uninvolved / Neglectful
Orang tua dengan tipe pola asuh ini akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk meminimalisir waktu dan energi yang diperlukan untuk berinteraksi dengan anak. Dalam kasus yang ekstrim, orangtua dengan pola asuh indifferent juga bersifat neglectful. Mereka kurang menunjukkan sikap menerima terhadap anak, tidak perduli pada apa yang telah, sedang, atau akan dilakukan si anak. Mereka bahkan hanya mengetahui sedikit sekali mengenai perihal anak mereka. Mereka juga jarang berkomunikasi dengan anaknya. Kasarnya, orang tua dengan tipe ini menelantarkan anaknya sendiri. Mereka tidak membesarkan anak mereka dengan melihat hal-hal apa yang baik bagi perkembangan anaknya, tetapi lebih bersifat “parent-centered”, dimana mereka membangun kehidupan rumah mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri saja.


Guide wawancara (tema) yang dapat dikembangkan:
-      Profil keluarga dan anak responden:
o   usia, pendidikan, hobi, dsb.
o   jumlah anggota keluarga, anak ke berapa, kerja orang tua, dsb.
-      Situasi keluarga dan anak di rumah
o   Aktivitas harian, relasi & komunikasi dalam keluarga.
o   Kawan-kawan sekolah, pelajaran & ekskul sekolah.


PEDOMAN WAWANCARA
   Pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara menggunakan pertanyaan terbuka dan tidak sepenuhnya berpedoman pada guide yang telah ada, pertanyaan yang akan diajukan tergantung pada konteks jawaban dari interviewe nantinya, namun masih dalam batasan pertanyaan yang relevan dengan tujuan wawancara.
Secara garis besar daftar pertanyaan yang akan diajukan nantinya adalah sebagai berikut:
1.    Anak berapa bersaudara, usia anak dan saudara
2.   Bagaimana hubungan dengan anak
3.   Seperti apa situasi lingkungan sekitar rumah
4.   Kenapa memasukkan anak ke sekolah ini
5.   Mau bekerjasama dengan sekolah terkait pendidikan anak
6.   Sikap orang tua kalo anak sedang ngambek, marah, tidak nurut
7.   Sikap orang tua kalo anak berprestasi
8.   Aktivitas anak di rumah
9.   Kesenangan anak